ciri-ciri yang membedakan organisasi bersifat kooperatif dan non kooperatif adalah
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban diahviolin
Kelas: XII
Mata Pelajaran: Sejarah
Materi: Perjuangan Kemerdekaan IndonesiaKata Kunci: Organisasi koperatif dan Organisasi non-koperatif
Pembahasan:Organisasi koperatif adalah organisasi yang mau berkerjasama dan berusaha mendapatkemerdekaan dengan cara damai di masa penjajahan Belanda dan Jepang. Contoh organisasi ini adalah Budi Utomo dan Sarekat Islam (pada masa Belanda) serta PUTERA (pada masa Jepang).
Organisasi non-koperatif berusaha mendapatkan kemerdekaan dengan cara melawan penjajahan secara langsung, termasuk penggunaan kekerasan. Contoh organisasi ini adalah SI Merah dan Perhimpunan Indonesia (pada masa Belanda) dan para pemberontak PETA (pada masa Jepang).
Sifat atau ciri-ciri organisasi koperatif adalah:
1. Bersifat legal atau diakui hukum
Karena organisasi kooperatif tidak melakukan perlawanan angsung,dan mau bekerja sama dengan penguasa Belanda atau Jepang, maka organisasi ini ditoleransi dan dibiarkan beroperasi.
2. Bentuk perjuangan dengan cara politik dan diplomasi
Kegiatan organisasi secara politik misalnya dengan bergabung ke Volksraad (Dewan Rakyat pada masa Belanda), dengan harapan proses politik ini dapat menghasilkan kemerdekaan Indonesia.
3. Tidak melakukan kegiatan perlawanan fisik
Organisasi Kooperatif tidak melakukan pemberontakan atau serangan kepada penjajahan, karena menganggap bahwa hal tersebut tidak akan berhasil. Ini disebabkan teknologi dan militer penjajah yang sangat maju. Mereka juga menganggap cara politik lebih efektif.
Sebaliknya organisasi ini adalah ciri-ciri organisasi non-koperatif adalah:
1. Dilarang penguasa Belanda atau Jepang
Organisasi non-kooperatif dianggap mengancam para penguasa penjajah dan dilarang, sehingga mereka harus beroperasi secara sembunyi-sembunyi. Bila organisasi ini etrcium pergerakannya, maka para pejuangnya dapat ditawan, dibuang atau bahkan dibunuh oleh penjajah. Misalnya Ir Sukarno yang dibuang ke pulau Flores.
2. Bentuk perjuangan dapat berupa cara politik atau kekerasan
Kegiatan organisasi non-kooperatif kebanyakan secara politik namun dengan pesan-pesan mengajak kemerdekaan yang lebih lantang dan menolak sensor para penjajah. Beberapa organisasi juga melakukan pemberontakan seperti pemberontakan PETA di Blitar pada tahun 1945.